Memilih Jalak suren Trotol Jantan Dan Betina
Burung jalak suren jawa sebenarnya tidak hanya ditemukan dan tersebar di Jawa, tetapi juga di Sumatera dan Bali. Jalak suren merupakan salah satu jenis burung yang sudah banyak dibudidayakan atau ditangkarkan manusia. Sebagian besar jalak suren jawa yang ada di pasar adalah hasil penangkaran.
Pada tahun 2000 jalak suren pada saat itu masih memiliki kelas tersendiri dalam setiap event lomba burung berkicau, dan menjadi salah satu burung lokal favorit pada waktu itu. Meski kini tak lagi memiliki kelas khusus, kicaumania masih banyak yang menggemarinya. Selain dapat dijadikan masteran (terutama untuk hwamei), jalak suren juga bisa dimanfaatkan untuk memancing burung lain untuk berkicau.
Banyak para peternak jalak suren sampai sekarang tetap bertahan karena permintaan yang terus meningkat. Ini menunjukkan jalak suren masih banyak peminatnya. Sebaliknya, penggemar burung pun berlomba-lomba mencarinya di pasar burung maupun datang langsung ke rumah penangkar. Berikut ini cara memilih trotolan jalak suren jawa dalam kandang ombyokan:
Nah !! Jika jalak suren jawa sudah mulai dewasa, sexing sedikit lebih mudah, karena warna putih pada burung jalak suren jantan akan terlihat lebih bersih dari pada jalak suren betina. Warna hitam pada tubuhnya juga lebih mengkilap dari jalak suren betina. Bentuk tubuhnya juga lebih lonjong dan berdiri lebih tegap. Sebaliknya, burung betina lebih membulat bentuknya.
Dengan demikian cara membedakan jalak suren trotol jantan dan betina. Semoga artikel ini bermanfaat.
Pada tahun 2000 jalak suren pada saat itu masih memiliki kelas tersendiri dalam setiap event lomba burung berkicau, dan menjadi salah satu burung lokal favorit pada waktu itu. Meski kini tak lagi memiliki kelas khusus, kicaumania masih banyak yang menggemarinya. Selain dapat dijadikan masteran (terutama untuk hwamei), jalak suren juga bisa dimanfaatkan untuk memancing burung lain untuk berkicau.
Jalak Suren Trotol |
Banyak para peternak jalak suren sampai sekarang tetap bertahan karena permintaan yang terus meningkat. Ini menunjukkan jalak suren masih banyak peminatnya. Sebaliknya, penggemar burung pun berlomba-lomba mencarinya di pasar burung maupun datang langsung ke rumah penangkar. Berikut ini cara memilih trotolan jalak suren jawa dalam kandang ombyokan:
- Burung jalak suren jantan trotol saat di posisi berdiri akan lebih tegak dari betina. Perhatikan jika salah satu burung di kandang ombyokan terlihat berdiri lebih tegak, maka itulah yang diambil.
- Burung jalak suren jantan trotol memiliki belahan dada yang memanjang sampai ke bagian vent (bokong). Sedangkan belahan dada burung suren betina hanya sebatas perut saja.
- Bentuk kepala jalak suren trotol jantan memiliki kepala yang lebih lonjong dan ukurannya sedikit lebih besar dari jalak suren betina trotol. Sedangkan kepala jalak suren trotol betina cenderung bulat dan ukurannya sedikit lebih kecil.
- Burung jalak suren jantan trotol, meskipun masih trotolan, jalak suren trotol yang jantan akan lebih agresif dari pada betina. Pada waktu Anda memberikan pakan, biasanya burung akan langsung menghampiri dengan sifat agresifnya, dan tidak jarang berupaya menyingkirkan burung lain yang menghalanginya, baik dengan cara menabrak atau menginjaknya.
Nah !! Jika jalak suren jawa sudah mulai dewasa, sexing sedikit lebih mudah, karena warna putih pada burung jalak suren jantan akan terlihat lebih bersih dari pada jalak suren betina. Warna hitam pada tubuhnya juga lebih mengkilap dari jalak suren betina. Bentuk tubuhnya juga lebih lonjong dan berdiri lebih tegap. Sebaliknya, burung betina lebih membulat bentuknya.
Dengan demikian cara membedakan jalak suren trotol jantan dan betina. Semoga artikel ini bermanfaat.
Comments